Senin, 05 Juni 2017

Kultum Ramadhan: Melatih anak berpuasa


KULTUM RAMADHAN

Melatih Anak Berpuasa

السلا م عليكم ورحمة الله وبركة...

الحمد لله رب العلمين, والصلاة و السلام على أشرف ألانبيأء والمرسلين, وعلى اله وصحبه أجمعين, أما بعد...

Alhamdulillah, segala puji hanya kepada Allah SWT. Kita bersyukur hingga hari ini diberi
kekuatan dan kesempatan untuk menjalani hari-hari Ramadhan dengan penuh amal kebaikan.

Sholawat dan salam kepada Rasulullah SAW nabi junjungan kita semua, yang mengisi Ramadhan dengan sepenuh amal yang berkah. Memberikan contoh kepada kita beragam amal yang
disyariatkan dalam Ramadhan yang mulia. Semoga kita mampu meniru dan menjalankannya.

Jamaah sholat tarawih yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala ..

Pada kesempatan yang berbahagia ini saya ingin membahas tentang puasa Ramadhan dan anak-anak kita. Sebuah gambaran yang unik seringkali ditemui di jalan-jalan dan sekolahan. Kita
melihat anak usia sepuluh tahunan, atau bahkan lebih dari itu yang dengan ringan menikmati
makanan dan minuman yang segar di siang hari Ramadhan. Tentu kita bertanya-tanya dalam
hati, apakah yang membuat sang anak tersebut tidak berpuasa di hari-hari Ramadhan ini ?

Seandainya saja karena sakit dan kondisi fisik yang lemah, tentulah kita tidak akan
mempermasalahkannya.
Karena jangankan anak kecil, orang dewasa yang sakitpun dibolehkan
untuk berbuka oleh syariat Islam yang indah dan manusiawi. Maka pertanyaan selanjutnya
adalah, apakah anak tersebut tidak pernah dilatih dan diperintahkan berpuasa oleh orang tua
mereka
? Inilah yang akan sedikit kita bahas dan renungkan pada kesempatan kali ini.
Bagaimana sesungguhnya Islam memberikan pandangan seputar anak-anak dan puasa
Ramadhan.

Jamaah sholat tarawih yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala ...

Mungkin ada sebagian orang tua yang akan dengan mudah beralasan bahwa syariat Islam tidak mewajibkan anak-anak untuk berpuasa, sehingga tidak perlu tergesa-gesa menyuruh mereka
berpuasa sebelum waktunya atau sampai usia baligh. Alasan ini memang terlihat benar pada
satu sisi, karena tidak ada kewajiban ibadah apapun, begitu pula puasa Ramadhan kepada
mereka yang belum baligh atau bermimpi basah. Rasulullah SAW bersabda :

رفع القلم عن ثلا ثة عن المجنون المغلوب على عقله حتى يفيق وعن النا ئم حتى يستيقظ وعن الصبي حتى يحتلم.

Diangkat pena catatan amal dari tiga orang : orang gila yang hilang akalnya sampai sadar kembali, orang tidur sampai ia bangun, dan anak kecil sampai ia bermimpi (baligh) “ (HR Abu
Daud)
.

                Lalu apakah kemudian kita berdiam diri tidak mengenalkan dan melatih anak kita berpuasa
hingga waktunya tiba ? Tidak dan sekali-kali tidak. Ibadah dijalankan dengan ringan karena ada
latihan dan pembiasaan. Begitu pula dan apalagi ibadah puasa yang sangat dominan sisi fisiknya.
Jika tidak dibiasakan sejak dini, maka penundaan dari tahun ke tahun hanyalah mengakibatkan
kesulitan yang bertambah-tambah. Pepatah hikmah mengatakan dengan indahnya, bahwa
mendidik anak saat kecil bagaikan mengukir di atas batu. Susah memang tapi masih
memungkinkan untuk dilakukan. Sedangkan mendidik orang tua bagaikan mengukir di atas air,
hampir-hampir tidak pernah kita bayangkan bagaimana melakukannya.

            Jamaah sekalian yang dirahmati oleh Allah SWT...

            Rasa-rasanya tidak berlebihan jika kita mengatakan, bahwa anak-anak memang belum wajib untuk berpuasa, tapi sungguh para orang tua mempunyai kewajiban untuk mulai mengenalkan dan melatih anak-anaknya berpuasa. Kewajiban ini sudah diisyaratkan begitu jelas dalam AlQuran, sebagai panduan bagi orang tua untuk melakukan langkah-langkah yang jelas dalam mengarahkan anaknya dalam beribadah. Allah SWT berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا.

 Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka “ (QS At-Tahrim : 6).

Setiap orang tua yang mentadabburi dan memahami ayat ini tentulah segera dan merasa bertanggung jawab untuk mengenalkan ibadah puasa kepada anak-anaknya. Kita juga mempunyai contoh teladan dari Rasulullah yang mulia dalam masalah ini. Bukan hanya dalam masalah ibadah, bahkan dalam masalah etika dan akhlak pun beliau telah mengajarkan
kepada anak-anak yang belia, tanpa memandang usia apalagi baligh tidaknya. Dalam suatu
kesempatan makan bersama anak kecil, beliau mengajarkan kepada seorang anak tentang
bagaimana adab makan. Beliau bersabda : “
“Wahai anakku, sebutlah nama Allah , makanlah
dengan tangan kanan, dan makanlah yang dekat terlebih dahulu (HR Muslim)
. Hadits diatas
menunjukkan bagaimana urgensinya memulai mengenalkan kebaikan sejak kecil.

            Jamaah sholat tarawih yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala ...

            Lalu bagaimanakah cara kita untuk mengenalkan dan melatih anak-anak kita berpuasa ?
Setidaknya ada lima hal yang perlu kita cermati dalam masalah ini. Semoga kita bisa
menjalankannya dengan baik dan istiqomah.

اهدنا الصراط المستقيم
ثم السلا م عليكم ورحمة الله وبركة...

1 komentar:

  1. Gambling in the Casino 888: No deposit bonus casino - Air
    Gambling in the jordan 18 white royal blue store Casino find air jordan 18 retro racer blue 888: No deposit bonus what is the best air jordan 18 retro toro mens sneakers casino. Gambling in the Casino 888: No deposit bonus casino. Gambling in find air jordan 18 retro men red the air jordan 18 retro yellow suede sports Casino 888: No deposit bonus casino. Gambling in the Casino 888: No

    BalasHapus

Revisi makalah: subjek, objek dan materi dakwah

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Dahulu, tugas pokok Rasulullah saw adalah berdakwah mengajak manusia untuk mengikuti aj...